KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrahim
Ketika kualitas pendidikan di indonesia dipertanyakan, jawabanya adalah mesinergikan kurikulum yang telah didesain secara komplek dalam memenuhi kebutuhan pendidikan dalam suatu lingkungan yang maju sampai berkembang, oleh karena itu selain peran mahasiswa, permasalahan umum dosen dengan peranya perlu disoroti lebih dahulu.
Dosen adalah penanggung jawab materi kurikulum, ia dipandang sebagai perancang dan penggagas kurikulum, curriculum planing is thought of as holistic proces that begins with yourself as a thinkr and planner and ends with in the classroom.
Untuk itu marilah kita bersama-sama mengoreksi dan memperbaiki kualitas pendidikan sehingga terdapat penjaminan mutu pendidikan dengan kretifitas dosen dan mahasiswa menginovasi kurikulum dalam suatu pendidikan akan memendam suatu kejenuhan dalam proses belajar mengajar sehingga akan mudah terwujud dan tercapai suatu pendidikan yang berkualitas.
Selajambe, Februari 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Inovasi Pendidikan
B. Pentingnya Inovasi Pendidikan
C. Faktor yang Mempengaruhi Inovasi Pendidikan
D. Perkembangan kurikulum dari masa kemasa
E. Inovasi yang pernah dilaksanakan
F. Bidang-bidang inovasi
G. Menbingkai pendidikan melalui riset,metodologi dan Leadership
H. E-Learning Sebagai Alternatif Pembelajaran Di Era Globalisasi
I. Indikator Kinerja Pengelolaan/Manajemen Lembaga Pendidikan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan, maka sejak itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan, pelestarian, dan pengembangan kebudayaan melalui pendidikan. Maka, dalam pertumbuhan masyarakat pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka memajukan kehidupan generasi bangsa dengan tuntutan kemajuan masyarakat.Salah satu dampak positif globalisasi pendidikan adalah mendorong dan mempercepat arus reformasi pendidikan di Indonesia.
B. Tujuan Penulisan
1. Menambah pengetahuan tentang ilmu Pendidikan di Indonesia
2. Merubah pola pikir dan cara pandang hidup dalam masyarakat
3. Mengembangkan potensi akademik yang di milki oleh penulis
4. Mengetahui tingkat pendidikan yang ada di Indonesia
C. Manfaat
1. Dapat menambah wawasan tentang pendidikan global
2. Dapat meningkatkan pengetahuan ilmu pendidikan yang ada di indonesia
3. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
4. Mengetahui peran pendidikan dalam kehidupan bermasyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Inovasi Pendidikan
(Mahmud Sani, 2009:160). Inovasi Pendidikan adalah suatu pembaharuan dalam pendidikan baik menyangkut ide, praktek, metode atau obyek dan secara kualitatif berbeda dari hal-hal yang ada sebelumnya dan sengaja di usahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan pendidikan dan memecahkan masalah pendidikan.
B. Pentingnya Inovasi Pendidikan
Karena pendidikan di laksanakan oleh manusia sejak lahir dan terus mengalami perubahan dan perkembangan, sehingga beberapa sumber mengemukakan hal-hal yang memaksa adanya inovasi pendidikan yaitu :
1. Besarnya Eksplorasi penduduk
2. Melonjaknya aspirasi di kalangan rakyat luas, yang menambah makin berat dan mendesaknya tekanan keperluan penduduk yang lebih banyak dan lebih baik.
3. Kurangnya sumber
4. Kelemahan Sistem
5. Belum mekarnya alat organisasi yang efektif
Sedangkan tujuan dari inovasi pendidikan, yaitu :
1. Mengejar ketinggalan –ketinggalan yang di hasilkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Mengusahakan terselengaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah, bagi setiap warga negara.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Inovasi Pendidikan
1. Pandangan terhadap Pendidikan
2. Pertambahan Penduduk
3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4. Tuntutan adanya proses Pendidikan yang Relavan
D. Perkembangan Kurikulum Dari Masa Ke Masa
(Arikunto,2009 : 2)
Tahun 1968 : Berorientasi Pada Materi(Subject Matter Oriented)
Tahun 1975 : Berorientasi Pada Tujuan (Output Oriented)
Tahun 1984 : Penyempurnaan Kurikulum Th.1975
Tahun 1994 : Berorientasi Pada Tujuan
• Nasional
• Lokal
Tahun 1999 : Kurikulum Suplemen
Tahun 2004 : Berorientasi Pada Kompetensi
Tahun 2006 : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
E. Inovasi Yang Pernah Dan Sedang Dilaksanakan
1. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)
Adalah salah satu proyek dalam rangka program pendidikan yang di tugaskan untuk mengembangkan suatu sistem pendidikan dasar dan menengah. Dalam proyek ini mengunakan pengajaran modul yanng artinya program belajar mengajar yang dapat di pelajari oleh murid dengan bantuan yang minimal dari pihak guru.
Pengajaran ini berisikan tujuan yang harus di capai secara praktis, petunjuk petunjuk yang harus dilakukan , materi dan alat yang di butuhkan, alat penilaian guru yang mengukur keberhasilan murid dalam mengerjakan modul.
2. Kurikulum 1975
Adapun ciri-ciri khusus kurikulum 1975, antara lain :
• Menganut Pendekatan yang berorientasi pada tujuan
• Menganut pendekatan yang integratif
• Kurikulum yang menekankan pada efisien dan efektifitas
• Mengharuskan guru untuk mengunakan teknik penyusunan program pengajaran yang di kenal Prosedur Penngembangan Sistem Intruksional (PPSI)
• Sistem Evaluasi
Adapun prinsip yang melandasi kurikulum 1975 adalah :
• Fleksibilitas Program
• Efisiensi dan Efektifitas
• Kontiunitas
• Berorientasi pada tujuan
• Pendidikan seumur hidup
3. Proyek Pamong (Pendidikan Anak oleh Masyarakat, Orang Tua dan Guru)
Proyek ini dilaksanakan oleh Pemerintah dalam rangka memberantas anak buta huruf agar kualitas manusia dapat terangkat sejajar melalui jalur pendidikan.
4. SMP Terbuka
Sasaran pendidikan ini adalah anak usia sekolah yang putus sekolah dari sekolah dasar, yang tidak mempunyai biayadan kurangnya waktu untuk sekolah pada umumnya.
5. Universitas Terbuka
Yang bertujuan untuk meningkatkan daya tampung perguruan tinggi pemerintah.
6. Pembaharuan Sistem Pendidikan Tenaga Pendidikan
Adapun sasarannya adalah :
• Pengadaan tenaga kerja kependidikan dalam jumlah dan kualifikasi yang tepat.
• Pengembangan dan pembaharuan ilmu pendidikan
• Perencanaan dan pembaharuan terpadu
7. Kurikulum 1984
Adapun pokok-pokok kurikulum ini adalah :
• Proses belajar mengajar yang di gunakan adalah pemdekatan ketrampilan proses yang di wujudkan dalam bentuk CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
• Penilaian menitikberatkan pada penilaian hasil belajar dan penilaioan proses belajar siswa
• Menerapkan sistem kredit
8. Kurikulum 1994
Ruang lingkup / wilayah mulok
* Propinsi
* Kabupaten / Kota
* Kecamatan
* Desa / Dukuh
Kemungkinan dapat dilaksanakan
* Ada ahli penentu materi
* Ada yang mengajar
* Tersedia sarana
* Minat siswa besar
Tujuan pembelajaran agar siswa:
* Mengenal lingkungan
* Mencintai, mengagumi
* Menghargai, mengembangkan
* Melestarikan, merasa bangga
* Mengolah untuk kehidupan sendiri agar mampu mandiri
Penentuan jenis muatan lokal adalah
Potensi yang dimiliki daerah
Kebutuhan daerah
Ada kemungkinan dikaji / dikembangkan
Contoh kebutuhan daerah
* mendukung aspek lain
* untuk berkomunikasi
* pelestarian budaya
* pengembangan daerah
Dampak adanya perbedaan wilayah
9. Kurikulum 2004 (KBK)
Ciri-ciri KBK adalah :
• Menekankan pada kepercapaiannya kompetensi siswa baik secara individual maupun kalsikal.
• Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman
• Penyampaian dalam pembelajaran mengunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
• Sumber belajar bukan hanya guru tetapi juga sumber lain yang memenuhi unsur edukatif
• Penilaiannya menekanlkan proses dan hasil dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi
10. Kurikulum 2006 (KTSP)
Karakteristik KTSP antara lain :
• Pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan
• Partipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi
• Kepemimpinan yang demokratis dan profesional
• Team –Work yang kompak dan transparan
• Sistem informasi yang jelas dan transparan
• Sistem penghargaan dan hukuman yang proporsional, adil dan transparan.
F. Bidang-Bidang Inovasi Meliputi :
1. Anak didik atau pelajar
• Jenis kelamin
• Umur
• Motivasi
• Kelompok ajar
• Kemampuan
• Sifat ajar
• Tingkat Pelajaran / Sekolah
• Tingkat Pekerjaan
• Waktu yang di sediakan
• Pengelompokkan menurut berbagai latar belakang atau kepentingan khusus
2. Tujuan Pendidikan
• Tujuan kapasitas Pribadi
• Tujuan untuk kemampuan pribadi
• Tujuan Sosial
• Tujuan Ekonomis
• Tujuan Pendidikan
• Cara dan Sarana
3. Isi Pelajaran
• Jenis, misal sikap dan pengetahuan
• Efek yang di inginkan
• Bidang Ilmu Pengetahuan
• Kegunaannya
• Tingkat Kemampuan mental
• Derajat Spesialisasi
4. Perantara
• Keluarga
• Sifat tatalaksana
• Staf teknis
• Masyarakat dengan tokohnya
5. Media Pendidikan
• Media komunikasi cetakan
• Media kominikasi Proyeksi
• Media Komikasi Auto
• Barang dan alat praktek
• Barang dan alat observasi
• Barang dan alat penelitian dan percobaan
6. Fasilitas Pendidikan
G. Membingkai Pendidikan Melalui Riset, Metodologi Dan Leadership
a. Riset untuk Pengembangan Ilmu Sosial dan Keagamaan
b. Metodologi Pengajaran
c. Urgensi Wawasan Kepemimpinan Bagi pendidik
H. Revitalisasi Pendidikan
(Sahal Mahfud, 2004 : 67)
a. Baca dan Pena
Disini dimaksudkan bahwa sistem pendidikan yang didasari ideologi yang tidak memanjakan anak hingga anak didik tidak merasa dimanjakan oleh alam
b. Format baru pola pendidikan pada masyarakat multikultural dalam perspektif sisdiknas
c. Pendidikan bagaimana semestinya eksis
d. Pengembangan Kurikulum
Kurikulum dalam bahasa latinnya berarti”runaway” yang berarti melarikan diri dalam rangka mengejar tujuan yaitu mencapai tujuan dengan memenuhi serangkaian mata pelajaran yang di tawarkan. (robi’in, 2011 : 56) mengemukakan bahwa pengembangan kurikulum perlu adanya perancangan strategis
S = Specific,tertentu, tidak umum
M = Measurable, dapat diukur
A = Acceptable, dapat diterima
R = Realistic, dapat dijangkau
T = Time bound, ada batas waktu
a) Penentuan status materi kurikulum
1. Penting untuk tahu – Important To Know
2. Perlu untuk tahu – Good To Know
3. Baik Jika – Nice To Know
Tahapan Pengembangan Kurikulum
1. Desaigning
2. Planning
3. Implementing
4. Evaluating
b) Realistik Pendidikan = Sesuai Kenyataan
Penerapan pendidikan harus benar-benar sesuai dengan kenyataan dan dapat terwujud dalam proses belajar mengajar
• Dalam lingkungan peserta didik
• Dibenarkan oleh komite sekolah
• Dibuat dalam waktu yang tersedia
• Mengembangkan pribadi yang kreatif, menuju mandiri
Dengan objek specifik, topik tidak terlalu luas sehingga hanya memerlukan waktu yang singkat, lekas menunjukan hasil nyata, lekas memberi kepuasan batin pada peserta didik dengan tersedia daya dukung, pendidik yang kompeten, dana yang mencukupi, insfrastuktur yang memadai, sarana yang menunjang, maka dapat diterima disetujui karen, menarik minat, mengaktifkan, membanggakan, meningkatkan hasil, sehingga dapat tersusun model pembelajaran yang diharapkan
c) Menyusun Model Pembelajaran Ideal
1. Menentukan Kompetensi Total
2. Menentukan Rincian Kompetensi
3. Menentukan Indikator
4. Menentukan Materi Pendukung
5. Menentukan Pengajar
6. Menentukan Sarana
I. E-Learning Sebagai Alternatif Pembelajaran Di Era Globalisasi (Robi’in Muhammad : 2010)
Dalam era globalisasi setiap lembaga pendidikan dituntut mencetak sumber daya manusia atau tenaga – tenaga yang handal di bidangnya yang mampu bersaing baik tingkat regional, nasional maupun internasional dengan memfaatkan kemajuan IPTEK yang terus berkembang dan harus mampu di ikuti oleh peserta didik yang di dahului oleh para pendidik untuk lebih profesional
• Era globalisasi: komunikasi men-dunia
• Alat komunikasi supercepat: komputer, internet
• Semua bidang terpengaruh, termasuk kimia dan pembelajaran kimia
• Setiap kemajuan terbaru dapat diketahui dengan cepat, baik dalam bidang ilmu maupun pembelajaran
• Media belajar on-line sudah menjadi biasa dan banyak
1. Pembelajaran on-line
• Seperti pembelajaran tatap muka namun lewat komputer
• Diperlukan modul pembelajaran yang dapat diakses
• Komunikasi dan interaksi lewat e-mail
• Pendekatan konstruktivistik masih dimungkinkan
• Tersedia bahan ajar lain yang dapat diakses dengan mudah sebagai pembanding
2. Pengembangan media pembelajaran berbasis komputer
4D Model
Define: menentukan kebutuhan instruksional
Design: merancang prototipe bahan instruksional
Develop: menyempurnakan prototipe bahan instruksional
Disseminate: menyebarkan material instruksional
3. Langkah-langkah yang ditempuh
Mengidentifikasi kebutuhan, meliputi identitas materi pelajaran dan materi pokok yang akan dikembangkan, kebutuhan peserta didik yang didasarkan atas konsep yang telah dan akan dipelajari
Merunutkan standar kompetensi dan kompetensi dasar
Menentukan materi pokok dan uraian materi pokok
Memilih pengalaman belajar yang akan disampaikan dalam hal ini pembelajaran berbasis internet
Menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator ketercapaian materi
Menjabarkan indikator ke dalam instrumen penilaian
Pola Implementasi
Pembelajaran on-line merupakan terobosan baru dalam dunia pendidikan yang dapat mengatasi kendala ruang dan waktu.
Pembelajaran berbasis internet merupakan alternatif pembelajaran secara terbuka dan merangsang aktivitas siswa untuk ikut serta mencari sumber-sumber yang relevan dengan topik yang dipelajari.
Pembelajaran berbasis konstruktivistik juga dapat dijalankan bersama-sama dengan pembelajaran on-line.
Pembelajaran on-line memerlukan modul pembelajaran berbasis internet. Modul dapat dibuat berdasarkan analisis kebutuhan akan model pembelajaran semacam ini dan juga topik-topik yang dibahas.
J. Indikator Kinerja Pengelolaan/Manajemen Lembaga Pendidikan
(Depdiknas Ban PT : 2008)
• Penyelenggaraan (governance) program pendidikan tinggi seperti sistem dan mekanisme kerja;
• Infrastruktur (physical infrastructure) seperti tanah, gedung, peralatan, dan fasilitas lainnya;
• Finansial (financial) seperti struktur pemasukan, pengeluaran, dan penggunaan dana;
• Aset sumberdaya manusia (human resource) seperti sistem rekruitmen mahasiswa, rekruitmen dan pengembangan staf pengajar serta staf pendukung lainnya; dan
• Informasi (information) seperti on-line internal connectivity melalui sistem manajemen informasi yang baik
Di samping persyaratan ambang berdasarkan indikator kinerja kunci di atas, akreditasi tingkat institusi juga perlu memperhatikan kriteria normatif (benchmark) yang dijabarkan dari kriteria nyata tersebut. Benchmarking terutama harus menunjukkan dimensi:
• kelayakan (appropriateness)
• kecukupan (adequacy)
• relevansi/kesesuaian (relevancy)
• suasana akademik (academic atmosphere)
• efisiensi (efficiency)
• keberlanjutan (sustainability)
• selektivitas (selectivity)
• produktivitas (productivity) dan
• efektivitas (effectiveness).
Kesembilan dimensi tersebut menunjukkan kualitas komprehensif dari suatu penyelenggaraan program untuk menghasilkan keluaran yang berkualitas tinggi, sesuai dengan bidang ilmu masing-masing. Secara diagramatis, hubungan kesembilan dimensi tersebut.
1. Mewujudkan prinsip RAISE (Relevance, Academic Atmosphere, Institutional Commitment, Sustainability, and Efficiency), adalah sebagai berikut:
Kelayakan (appropriateness) merupakan tingkat ketepatan unsur masukan, proses, keluaran, maupun tujuan program ditinjau dari ukuran ideal secara normatif.
Kecukupan (adequacy) menunjukkan tingkat ketercapaian persyaratan ambang yang diperlukan untuk penyelenggaraan suatu program.
Relevansi/kesesuaian (relevancy) merupakan tingkat keterkaitan tujuan maupun hasil/keluaran program pendidikan dengan kebutuhan masyarakat di lingkungannya maupun secara global.
Suasana akademik (academic atmosphere) merujuk pada iklim yang mendukung interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara sesama mahasiswa, maupun antara sesama dosen untuk mengoptimalkan proses pembelajaran.
Efisiensi (efficiency) merujuk pada tingkat pemanfaatan masukan (sumberdaya) yang digunakan untuk proses pembelajaran.
Keberlanjutan (sustainability) menggambarkan keberlangsungan penyelenggaraan program yang mencakup ketersediaan masukan, aktivitas pembelajaran, maupun pencapaian hasil yang optimal.
Selektivitas (selectivity) menunjukkan bagaimana penyelenggara program memilih unsur masukan, aktivitas proses pembelajaran, maupun penentuan prioritas hasil/keluaran berdasarkan pertimbangan kemampuan/kapasitas yang dimiliki.
Produktivitas (productivity) menunjukkan tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan dalam memanfaatkan masukan.
Efektivitas (effectiveness) adalah tingkat ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan yang diukur dari hasil/keluaran program
Modal untuk melaksanakan pembelajaran sehingga terwujud suatu pendidikan yang unggul dan berkualitas adalah
- NIAT MANTAP
- SEMANGAT KUAT
- KOMITMEN TINGGI
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peningkatan mutu dan kelayakan pendidikan harus tetap di tingkatkan sesuai dengan kebutuhan dalam lingkungan pendidikan, demi tercapainya pendidikan yang berkualitas dan kompeten yang mampu bersaing secara global maka dari itu para pendidik dituntut harus mampu berinovasi yang profesional, Intelektualitas dan Kapabelitas sesuai dengan apa yang di canangkan oleh Pemerintah dalam upaya Meningkatkan dan Mencerdaskan Kehidupan Bangsa.
B. Saran
• Lebih Meningkatkan Kualitas Pendidik
• Ada Penjaminan Mutu Pendidikan
• Steak Holder yang baik
• Lebih Mengutamakan Pendidikan
TINJAUAN PUSTAKA
Sani Mahmud, Pengantar Ilmu Pendidikan. Scientifica press. 2009
Suharsimi Arikunto,konsep perkembangan kurikulum pendidikan islam.UIN Jogja 2009
A. Mas’ud. Antologi Studi Agama dan Pendidikan. Aneka Ilmu. 2004
Robi’in muhammad. Artikel,Pendidikan Profit orientied. Majalah Gontor. 2011
N.I. Wahyudi. Sistematika Ajaran Islam. Depag Jatim. 1997
Depdiknas Ban PT, Modul kelayakan Lembaga Pendidikan. 2008
Robi’in Muhammad, Alternatif Pembelajaran Global, 2010
ADS HERE !!!